Gambar 1 Musim Barat (Januari 1995) |
Gambar 2 Musim Peralihan I (Maret 1995) |
Gambar 3 Musim Timur (Juli 1995) |
Gambar 4 Musim Peralihan II (November 1995) |
Kecepatan rambat suara di
laut memiliki kecepatan 4x lipat lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan
rambat suara di udara. Hal tersebut disebabkan karena partikel air laut lebih
rapat dibandingkan dengan partikel udara yang lebih renggang. Dari gambar di
atas, secara keseluruhan grafik salinitas, suhu, dan kecepatan suara yang
terjadi pada musim barat (Januari), musim peralihan I (Maret), musim timur
(Juli), dan musim peralihan II (November) terhadap kedalaman tidak jauh berbeda.
Hal ini disebabkan karena adanya suhu yang menurun yang menyebabkan salinitas
pun semakin menurun yang berbanding terbalik dengan bertambahnya kedalaman
suatu perairan yang menyebabkan kecepatan suara akan semakin menurun. Suhu pada
daerah ini berkisar antara 0 - 27oC, salinitasnya berkisar antara
34,5 - 36,5 psu, sedangkan kecepatan suaranya berkisar antar 1400-1530 m/s. Hal
ini berbanding terbalik dengan teori yang diperlajari, di mana jika suhu
semakin turun sesuai dengan bertambahnya kedalaman suatu perairan, makan
salinitas akan semakin meningkat dan kecepatan suara pun akan menurun.
Pada lapisan Mix Layer,
pengaruh suhu sangat besar karena pada lapisan ini pengaruh dari sinar matahari
terhadap suhu permukaan sangat besar sehingga mengakibatkan suhu di Mix Layer tinggi.
Pada lapisan Termoklin suhu masih sangat berpengaruh, hal tersebut dikarenakan
adanya perubahan suhu yang sangat mencolok. Akan tetapi pada lapisan Deep Layer
suhu tidak begitu mempengarui karena perubahan suhu yang tidak mencolok.
Cepat rambat bunyi
terhadap salinitas seharusnya berkurang seiring kenaikan salinitas karena
meningkatnya densitas. Akan tetapi kenaikan salinitas meningkatkan modulus
axial (larutan menjadi kurang kompres), sehingga tiap kenaikan salinitas akan
meningkatkan cepat rambat bunyi. Tapi dalam grafik di atas, teori ini tidak
berlaku. Hal ini karena temperatur dan salinitas bersifat fleksibel, dapat
berubah-ubah sesuai keadaan tertentu.
Kedalaman mempengaruhi cepat rambat suara di dalam air laut. Bertambahnya
kedalaman, maka kecepatan suara akan bertambah karena adanya tekanan
hidrostatis yang semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Rata-rata terjadi
peningkatan kecepatan suara sebesar 0, 017 m/detik setiap kedalaman bertambah 1
meter.
Permukaan laut merupakan pemantul dan penghambur suara yang mempunyai
efek yang sangat besar dalam perambatan suara ketika sumber atau penerima
berada di perairan dangkal. Jika permukaan halus sempurna, maka ia akan
menjadi pemantul suara yang nyaris sempurna. Sebaliknya jika permukaan
laut kasar kehilangan akibat pantulan mendekati nol.
Sumber :
Nugroho, Andry. 2011. Sifat Fisik dan Faktor yang Mempengaruhi
suara di Laut.
http://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/2011/03/21/sifat-fisikadan-
faktor-yang-mempengaruhi-suara-di-laut/.
Ikhsani,
Ajeng Yuniar. 2012. Kecepatan Suara. http://ajengsanisani.blogspot.com/2012/10/kecepatan-suara.html