Maulid Agusta, S.E
(Balikpapan, 23 Agustus 1961)
Sosok inilah yang setiap hari kupanggil dengan sebutan AYAH.
Beliaulah yg akan selalu jadi inspirasiku.
Tipe ayah pekerja keras ini akan selalu menjadi penyemangatku dalam
menjalin kerasnya hidup ini. Keriput di wajahnya menandakan sudah
berumurnya beliau,
tapi semangatnya tak pernah padam utk terus bekerja
dan bekerja.
Tiap hari adalah hari kerja baginya, liburan dengan
keluarga pun bisa dihitung jari karena terhalanh dgn kesibukan beliau.
Selalu salut dengan semangatnya itu.
Aku harus bisa melampaui kesuksesannya atau minimalnya setara dengan
kesuksesannya saat ini. Walaupun arti sukses tiap org itu beda-beda.
Di mata keluarga besarnya pun, ayah adalah org yang sangat disegani.
Kharismatik.
Mungkin sifat kakek kental sekali mengalir dalam darahnya.
Sifat emosionalnya pun sama.
Tak jarang ayah suka marah kalau dia lagi pusing dengan pekerjaannya di kantor.
Tapi kadang-kadang aku selalu merindukan omelannya yg sarat nasehat itu.
Ayah juga selalu mengajarkan anak-anaknya utk hidup sederhana.
Walaupun
sebenarnya kalau mau mengikuti kehidupan mewah, beliau mampu.
Karena
kemewahan tidak ada yang kekal dan tidak akan dibawa mati.
Itulah
pesan-pesan moral yang selalu ayah sampaikan kepada kami sebagai
pengingat di masa depan.
Semoga ayah selalu diberi umur panjang dari Allah.
Dan Ayah harus melihat kesuksesan ku nanti.
Amiin Amiin Ya Allah.