Rabu, 29 Mei 2013


ARUS EDDY

Samudera merupakan bagian tubuh besar dari air laut yang terus bergerak. Pola umum aliran air disebut arus. Pusaran samudera dapat diamati hampir di seluruh lintang menengah dan tinggi, energi pusaran ini umumnya lebih tinggi dari aliran energi rata-rata (e.g. Wyrtki et al, 1976;. Richardson, 1983; Schmitz dan Luyten, 1991). Salah satu contohnya adalah Gulf Stream, yang bergerak mengalir ke utara di lepas pantai timur Amerika Serikat dan ada pula yang mengalir ke selatan di sepanjang Australia Timur. 
Gulf Stream dapat memisahkan dua air yang berbeda.
-          Daerah dekat pantai : berupa Lereng Air, suhunya kurang dari 10oC, di mana daerah ini merupakan daerah yang kaya nutrsi.
-          Daerah lepas pantai : berupa Laut Sargasso, dengan suhu 15oC samapi 25oC, merupakan daerah miskin nutrisi.
Arus Eddy merupakan sebuah lingkaran arus yang terputus dari arus utama, biasanya berupa arus kecil, dan merupakan pola sirkulasi yang singkat yang terjadi di laut.

Ciri-ciri arus Eddy, yaitu :
-          Arus Eddy dapat berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
-          Rotasi perputarannya biasanya berlangsung selama 10-30 hari.
-          Memiliki anomali yang tinggi terhadap permukaan air laut hingga 25 cm.
-          Memiliki diameter sekitar 200 km (biasanya disebut sebagai mesoscale)
-          Dapat berupa tingkat energi tertinggi, jika berada dekat dengan arus batas sempit, seperti Gulf Stream.
-          Kecepatan arus Eddy dapat mencapai 1 m/s.

Sama halnya dengan di atmosfer, proses ketidakstabilan baroklinik dianggap sebagai sumber utama bagi energi arus Eddy di lautan. Ada beberapa konsentrasi yang berbeda pada Eddy Kinetic Energy (EKE) di sepanjang rata-rata zona frontal di lautan. Proses ketidakstabilan baroklinik tergantung pada kehadiran garis vertikal dalam aliran rata-rata, yang menyiratkan adanya kepadatan gradien miring, dan terdapat pula energi potensial. Dalam kondisi tertentu, bentuk ketidakstabilan yang melepaskan energi potensial ini dapa diubah menjadi energi potensial Eddy dan energi kinetik. Jika aliran rata-rata memiliki garis horizontal yang signifikan, maka ketidakstabilan baroklinik juga dapat terjadi. Di laut, aliran rata-rata memiliki pergesaran yang horizontal maupun vertikal, sehingga berpotensi untuk baroklinik dan barotropik (campuran). Dengan adanya mekanisme ketidakstabilan ini, maka aktivitas arus Eddy dapat terjadi maksimum di daerah arus laut utama.

Arus Eddy di Laut Sargasso terdiri dari :
-          Siklonik
Inti cincin yang dingin : merupakan arus utama dan mendorong terjadinya termoklin musiman. Hal ini disebabkan karena permukaan laut tertekan oleh kepadatan air di Eddy.
-          Anti Siklonik
Inti cincin yang hangat : termoklin terdorong ke arah bawah dan menaikkan permukaan laut.
-          Mode-Arus Eddy

Menaikkan permukaan laut dan menyerupai tipe anti-siklon, tetapi memiliki air yang dingin di permukaan.

Proses terbentuknya Eddy, yaitu dari adanya sebuah cabang dari Gulf Stream yang berliku-liku dan menangkap aliran air dingin dari barat laut. Air hangat Eddy terbentuk ketika tepi Gulf Stream bergerak ke dalam air dingin dan terbagi menjadi sebuah inti yang hangat, yang barusnya bergerak searah jarum jam. Arus Eddy ini melayang ke arah pantai dan biasanya menghilang dalam beberapa bulan karena bertabrakan dengan lempeng benua.

Rotasi bumi sangat penting untuk memahami tentang arus Eddy. Pusaran mesoscale terjadi jika ada keseimbangan antara dua kekuatan yang besar, yang pertama adalah gaya tekanan yang memiliki gradien horizontal yang timbul dari perbedaan kepadatan air dan yang satu lagi adalah kekuatan yang berasal dari rotas bumi itu sendiri (gaya Coriolis). Arus Eddy terjadi hampir di seluruh penjuru laut, termasuk di daerah Kutub Utara dan bahkan di daerah lepas pantai Antartik di belahan bumi selatan. Tetapi, efek Coriolis ini menyebabkna pusaran inti-dingin di belahan bumi selatan selatan yang memutar searah jarum jam (siklon) dan pusaran inti-hangat yang memutar berlawan jarum jam (anti-siklon). Ukuran pusaran dan cincin bervariasi, seperti halnya dengan lama waktu terjadinya – satu bulan atau bahkan lebih. Rotasi bumi dan efek Coriolis memiliki peran penting dalam proses terbentuknya arus Eddy ini.

Ada beberapa contoh dari arus Eddy yang secara langsung terjadi karena adanya kekuatan angin dalam skala kecil (misalnya karena efek orografis). Interaksi arus dengan topografi bawah laut juga merupakan mekanisme yang penting untuk pembagkit energi Eddy. Energi Eddy tertinggi sebenarnya juga sering ditemukan pada daerah yang berdekatan dengan hambatan utama topografi yang menunjukkan pentingnya topografi dalam stabilitas aliran rata-rata. Dari beberapa daerah, energi arus Eddy dapat didistribusikan ke seluruh samudera yang dipilin oleh radiasi gelombang Rossby (e.g. Pedolsky, 1977; Talley, 1983).

Eddy dapat dianggap sebagai salah satu jenis cuaca samudera. Karena memainkan peran penting dalam sirkulasi laut, iklim bumi, dan sistem biogeokimia. Eddy dapat mempengaruhi kegiatan manusia, seperti operasi pengeboran minyak lepas pantai, mempengaruhi kehidupan beberapa mamalia laut dan ikan besar.

Manfaat mempelajari arus Eddy di antaranya adalah sebagai berikut :
-          Dapat mengetahui daerah mana saja yang kaya nutrisi, daerah yang banyak terdapat fitoplanktonnya.
-          Pusaran mesoscale dapat digunakan dalam analisis dan metode belajar untu memantau arus laut dalam    semua skala.
-     Dapat mengetahui waktu yang tepat kapan untuk berlayar dan menangkap ikan untuk para nelayan.


Kamis, 23 Mei 2013

STUDY CASES : MURDERED BY WHO???

Ekologi Laut Tropis

OIL vs MANGROVE

Fatimah Maulida (230210110036)


Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjo yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. 





Sumber : www.google.com



Tumpahan minyak tentu berdampak pada banyak hal, diantaranya, terhadap kondisi lingkungan laut, biota laut, dan tentu saja berdampak pada ekonomi nelayan Indonesia yang setiap harinya beraktivitas di daerah tersebut. Secara umum dampak langsung yang terjadi adalah sebanyak 400 barel atau 63,6 ribu liter minyak mentah mengalir ke Laut Timor per hari, permukaan laut tertutup 0,0001 mm minyak mentah, minyak mentah masuk ke Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia pada 28 Oktober 2009, serta gas hidrokarbon terlepas ke atmosfer.
Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.
Hilangnya sebagian material yang mudah menguap tersebut membuat minyak lebih padat atau berat dan membuatnya tenggelam. Komponen hidrokarbon yang terlarut dalam air laut, akan membuat lapisan lebih tebal dan melekat, dan turbulensi air akan menyebabkan emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Ketika semua terjadi, reaksi fotokimia dapat mengubah karakter minyak dan akan terjadi biodegradasi oleh mikroba yang akan mengurangi jumlah minyak.
Proses pembentukan lapisan minyak yang begitu cepat, ditambah dengan penguapan komponen dan penyebaran komponen hidrokarbon akan mengurangi volume tumpahan sebanyak 50% selama beberapa hari sejak pertama kali minyak tersebut tumpah. Produk kilang minyak, seperti gasoline atau kerosin hamper semua lenyap, sebaliknya minyak mentah dengan viskositas yang tinggi hanya mengalami pengurangan kurang dari 25%.
Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove tersebut.
Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutam mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya. Tumpahan minyak bumi di daerah ekosistem mangrove akan membentuk lapisan filem pada permukaan air laut di daerah ekosistem mangrove, emulsi atau mengendap dan diabsorbsi oleh sedimen-sedimen yang berada di dasar perairan laut. Minyak yang membentuk lapisan filem pada permukaan laut di daerah yang akan menyebabkan terganggunya proses fotosintesa dan respirasi organisme-organisme yang hidup di dalam ekosistem mangrove. Proses fotosintesis akan terhalang pada zona euphotik sehingga rantai makanan yang berawal pada phytoplankton akan terputus. Sementara minyak yang teremulsi dalam air akan mempengaruhi epitelial insang ikan sehingga mengganggu proses respirasi. Lapisan minyak juga menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Sedangkan minyak yang terabsorbsi oleh sedimen di dasar perairan akan menutupi lapisan atas sedimen tersebut sehingga akan mematikan organisme penghuni dasar pada ekosisitem mangrove dan juga meracuni daerah pemijahan.
Komponen minyak tidak larut di dalam air akan mengapung pada permukaan air laut yang menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Hal ini mempunyai pengaruh yang luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan.
Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh terhadap reproduksi, perkembangan, dan pertumbuhan, dan perilaku biota laut yang ada di dalam ekosistem mangrove, terutama pada palnkton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat menurunkan produksi ikan yang berakibat menurunnya devisa negara. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme, terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan terhadap pada lingkungan tercemar. Proses ini merupakan penyebab terkontaminasinya sejumlah flora dan fauna di wilayah tercemar.

Beberapa kasus pencemaran minyak telah menghancurkan area mangrove serta daerah air payau secara luas. Hutan mangrove merupakan sumber nutrien dan tempat pemijah bagi ikan, dapat rusak oleh pengaruh minyak terhadap sistem perakaran yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Dan juga merusak hewan dan tumbuh–tumbuhan yang hidup di batu-batuan dan pasir di wilayah pantai.






Sumber :

http://abr26-k1m14.blogspot.com/2011/04/pengaruh-pencemaran-minyak-terhadap.html
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/pengaruh-tumpahan-minyak-terhadap.html
http://furkonable.wordpress.com/2010/04/01/analisis-pencemaran-laut-akibat-tumpahan-minyak-di-laut/
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-mangrove.html